Rabu, 02 April 2014

Pengabdian SM3T



 PENGABDIANKU
Hidup ditengah-tengah masyarakat yang suku dan agamanya berbeda tidak terbayang bagiku sebelumnnya. Berangkat dari keprihatinan mengenai kondisi pendidikan di Indonesia, saya ingin melakukan suatu tindakan nyata sebagai bentuk tanggungjawab moral dan intelektual sebagai seorang sarjana untuk mengabdi dan mendidik di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T). Inilah tanah keduaku desa Sebangki Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak Kalimantan Barat.
Sungguh pengalaman yang tak ternilai harganya bagiku mengabdi di SMP Negeri 1 Sebangki, bukan hanya mengajar tetapi saya juga belajar tentang bagaimana bersosialisasi dengan masyarakat yang asing bagiku sebelumnya. Dari sinilah aku sadar betapa kayanya Indonesia akan berbagai macam suku dan budaya. Tidak seperti yang orang ceritakan bahwa orang suku Dayak “seram dan kejam”, justru sebaliknya.
Kesempatan mengabdi disini tidak akan aku sia-siakan begitu saja, aku harus bersosialisasi dengan masyarakat untuk bisa mendapatkan pengalaman yang lebih tentang suku dayak disini. Banyak pengalaman yang aku dapatkan selama disini seperti belajar bahasa dayak kanayatn (Ahe), upacara sembahyang padi “Nabo Uma”, upacara mengobati orang sakit “Badendo”, Gawai padi suku dayak “Naik Dango”, Babore, Sarama, Balala’, dan lain-lain.
Keprihatinan akan pendidikan disini bisa terobati mana kala siswa-siswi disini tersenyum ceria dengan kegiatan sekolah yang meliputi Pramuka, Voli dan Les Komputer. Walaupan Sekolah kami berada jauh dari perkotaan tetapi puji syukur pada bulan Desember kemarin kami telah mendapatkan fasilitas sarana dan prasara yang meliputi komputer sebanyak 18 unit. Sehingga dengan demikian langkah kerja untuk praktikum pun semakin mudah, siswa bisa faham dan tanggap terhadap materi TIK yang diajarkan. Kesadaran akan kedisiplinan memang sangat kurang sehingga terkadang siswa mengekspresikannya ke arah hal yang lain. Jarak tempuh yang cukup jauh terkadang menjadi kendala para guru untuk mengajar.
Pengabdian di daerah 3T ini saya lakukan dengan sungguh-sungguh dan senang hati, belajar bersama dengan anak-anak polos yang haus akan ilmu pendidikan. Pertama kali mengajar disini pernah ditakuti oleh beberapa siswa karena mereka kira bahwa saya adalah seorang teroris, kata mereka “aku kira pak Adib tu teroris karena berjanggot”, hehehe maklum fikiran anak-anak. Tetapi setelah seminggu bersama dengan mereka malah mereka yang suka bercanda dan bahkan sering menemani tidur di rumah dinas Sekolah.
Suatu ketika saya mencoba bermain ke rumah siswa agar tahu kondisi masing-masing siswa, ternyata sungguh luar biasa perjuangan mereka yang setiap hari harus naik turun bukit melewati jalan setapak di area persawahan, hutan belantara dan ladang yang tak kurang dari 4 km. Jika sudah tiba musim buah seperti durian banyak siswa yang setiap hari membawakan oleh-oleh buah durian untukku. Baru pertama kali ini setiap hari saya makan tak kurang dari 10 buah durian hadiah dari murid-muridku yang baik hati, di Jawa tidak pernah makan buah durian sebanyak itu dalam sehari karna harganya kali ya yang tidak cocok.Hehehe
Hari-hariku terisi penuh oleh kegiatan sekolah dari mulai pagi sampai sore hari. Oleh Kepala sekolah, saya dipercaya untuk mengajar mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Agama Islam. Mulai dari pagi pukul 06.00 membuka pintu sekolah, selanjutnya kegiatan belajar mengajar sampai pukul 12.10 dan pukul 13.00 kegiatan Les komputer sampai pukul 17.00. Les komputer siswa pada hari Senin, Selasa dan Rabu sedangkan hari Kamis untuk les komputer para Guru dan masyarakat sekitar. Sedangkan hari jumat sore kegiatan ekstra Voli putra dan putri, kemudian hari Sabtu untuk kegiatan ekstrakurikuler Pramuka.
Ketika bulan Ramadhan tiba suasana puasa terasa bagiku, membuat suatu program buka puasa bersama dengan siswa-siswa. Antusias bukan hanya dari yang menjalankan ibadah puasa, tetapi yang nonmuslim pun ikut berpartisipaasi dalam kegiatan tersebut. Membuat makanan bersama, membuat minuman, dan menyediakan untuk kami yang berpuasa.
Tanggal satu syawal adalah hari kemenangan bagi umat muslim, hari lebaran. Aku bingung apa yang harus aku lakukan dihari yang istimewa ini. Mungkin di kampung, saudara sudah berkumpul, membuat hidangan ketupat spesial untuk hari raya. Tetapi apa yang harus aku lakukan ketika aku berdiri sebatang kara hidup ditengah-tengah masyarakat yang mayoritas nonmuslim?. Hatiku berkata, aku bukan sendirian!!!masyareakat disini adalah keluaragaku semua. Hari raya kurang dua hari aku belanja bahan makanan ke pontianak, dan pada malam takbir aku membuat banyak masakan untuk dihidangkan keesokan harinya. Sungguh sangat menyentuh hati ketika warga saling silih berganti datang ke rumah dinas yang aku tempati dan mengucapkan selamat hari raya idul fitri seraya mencicipi masakan yang telah aku buat, dari anak kecil, muda-mudi, ibuk-ibuk, orang dewasa, kepala dusun, dan pak camat sedia datang sebagai rasa toleransi antar umat beragama.
Terimakasih kepada masyarakat suku dayak yang telah menerima aku sebagai bagian dari keluarga mereka. Mengabdi di SMP Negeri 1 Sebangki ini, dari membuka pintu sekolah sampai menutup pintu sekolah adalah ketulusan hatiku untuk mengabdi pada Negara dalam dunia pendidikan. Dan setahun saya mendidik, semoga menjadi inspirasi bagi hidup mereka.
 (Ahmad Muadib, S.Pd SM-3T Unnes SMP Negeri 1 Sebangki, Landak, Kalimantan Barat)

1 komentar:

  1. Sands Casino - New Jersey | New Jersey's Top Casino
    Enjoy your best Vegas gambling experience at งานออนไลน์ Sands Casino! New Jersey's top rated online casino 샌즈카지노 offers tons videodl.cc of games, Phone: 1-800-522-4700

    BalasHapus